Jumat, 28 Desember 2012

Holiday in Jogja





Candi Prambanan (Roro Jonggrang) & Candi Sewu
Beberapa hari lalu saya mendapat pesan singkat (sms) dari teman yang meminta saya untuk menemani keluarganya jalan-jalan sambil mengisi liburan di Yogyakarta & sekitarnya. Teman saya tidak bisa menemani keluarganya karena ada kegiatan luar. Setelah dipikir-pikir, akhirnya saya menerima tawaran tsb. Mumpung masih kosong jadwal kuliah, pikir saya. Namun perasaan bingung sempat menghinggapi pikiran saya karena tidak hafal rute-rute menuju tempat wisata (seperti Borobudur, walaupun saya sudah beberapa kali ke sana). Saya mencari info di internet seputar tempat-tempat menarik di Jogja & sekitarnya.
Setelah mendapat info bahwa mereka (keluarga teman) menyewa mobil plus sopir yang mengetahui rute tujuan akhirnya saya bisa lega. Mereka berjumlah 6 orang (bapak, ibu & tiga anaknya serta satu keponakan). Mereka akan menghabiskan liburan di Jogja hingga tahun baru. Mereka menginap di sebuah hotel dekat kawasan Malioboro.
Hari pertama dimulai di candi Borobudur (salah satu candi Budha terbesar di dunia) yang terletak di Kabupaten Magelang (Jateng) sekitar 1 jam dari Jogja. Candi Budha yang memiliki 10 tingkat ini penuh dengan pengunjung yang membludak. Terik yang menyengat plus padatnya pengunjung nampak di candi yang sempat terkena imbas abu vulkanik Merapi 2 tahun silam. Liburan memang dimanfaatkan orang-orang untuk mengunjungi tempat wisata termasuk Borobudur. Panasnya cuaca tidak membuat pengunjung turun ke bawah (ya iyalah saking banyaknya pengunjung yang berdatangan dalam jumlah banyak ditambah daya tampung candi yang juga terbatas & berdesak-desakan). Untuk menghindari panas kita bisa menyewa payung dengan tarif Rp. 5.000.
Berada di tingkat teratas candi kita akan disuguhi pemandangan alam nan indah dikelilingi perbukitan hijau & suasana panorama alam yang tenang. Selain terdapat candi di kawasan ini juga terdapat museum, tempat belanja berbagai barang termasuk souvenir (pintar-pintar menawar aja), sewa sepeda, kuda & andong untuk berkeliling kawasan tersebut. Cukup ya cerita Borobudur baca sendiri aja di buku-buku wisata & sejarah. Kami mau makan siang dulu.
Untuk tujuan berikutnya, Kaliurang, kami urungkan mengingat waktu yang tidak cukup. Kami akan langsung ke pantai Paris (Parangtritis). Perjalanan sekitar 2 jam kami tempuh ke pantai dari Borobudur. Cuaca nampak mendung ketika kami sampai di sana. Angin laut berhembus kencang. Wisatawan banyak yang menghabiskan sorenya di pantai. Karena tidak membawa pakaian lebih untuk mandi & bermain (saya biasanya mandi jika ke pantai) saya hanya duduk di lapak yang disewa sambil menikmati hembusan angin sore & melihat aktivitas ria wisatawan.
Hari kedua, kami menuju destinasi berikutnya, candi Prambanan (terletak di Kabupaten Klaten Jateng) & jalan-jalan ke Solo. Candi Prambanan yang menjadi destinasi pertama pada hari kedua ditempuh sekitar 20 menit dari Jogja (ingat jika jalannya tidak macet). Saya sudah tiga kali ke sini. Ini kali keempat saya. Kami menghabiskan waktu 2, 5 jam di kawasan candi Prambanan. Kawasan ini juga dilengkapi fasilitas museum, area bermain keluarga, penyewaan sepeda, kereta mobil, kebun binatang, & pastinya pasar souvenir. Setelah menelusuri candi kami menggunakan kereta mobil terbuka dengan tarif tiket Rp. 5.000/orang untuk sekali perjalanan. Mengelilingi kawasan candi Prambanan lebih cocok menggunakan kereta terbuka ini sembari melihat candi-candi lain yang ada di kompleks Prambanan. Tentu liburan ini tidak kami lupakan tanpa mengabadikan momen-momen menarik untuk berfoto.
Puas di Prambanan, kami melanjutkan perjalanan ke Solo. Kraton Solo & pasar Klewer akan menjadi tujuan kami selanjutnya. Perjalanan 2 jam akan kami tempuh untuk sampai ke lokasi tujuan. Sang sopir mengambil jalan pintas ke arah Pakis untuk menghindari kemacetan. Maklum hari libur natal & sekolah jalanan tumpah ruah dengan kendaraan roda dua & empat. Begitu tiba di Kraton kami menunggu kerabat. Kami janjian akan bertemu di kraton sebelum ke pasar. Di sini (kraton) kita bisa melihat benda-benda & foto-foto peninggalan kerajaan yang terdapat di museum (satu komplek dengan kraton). Kita juga bisa berfoto di sini. 

Salah satu ruang museum Kraton Solo
Karena lokasinya yang berdekatan kami menggunakan becak untuk ke pasar. Hujan yang mengguyur Solo tidak memungkinkan untuk berjalan kaki ke pasar. Mobil yang diparkir sulit untuk memutar arah (lagi-lagi alasan macet). Becak adalah alternatif ke pasar. Pasar terbesar di Indonesia ini menjual beragam bahan tekstil (batik dsb) dengan harga murah (pandai-pandai menawar).
Kami sempat terpisah rombongan di pasar. Berjubelnya pembeli & banyaknya barang yang dijual membuat jalan yang dilalui di tiap-tiap blok sempit. Pasar ini layaknya pasar senggol. Kami terpisah sekitar 10 menit sebelum akhirnya berkumpul. Pasar Klewer adalah tujuan akhir kami di Solo.
Perjalanan ini kami tutup dengan bersantap di warung makan nan eksotis. Hujan yang mengguyur, suasana dingin & keriangan kami rasakan sembari menikmati ayam bakar, ikan bakar & minuman dingin. Asyikkan. It’s an amazing tour.


Hari pertama: kawasan candi Borobudur & pantai Parngtritis
Hari Kedua: kawasan candi Prambanan, Kraton Kasunanan Hadiningrat Surakarta & pasar Klewer Solo

Senin, 24 Desember 2012

Backpacking in Malang




Dari Pare, saya dan 2 teman berangkat ke Malang menggunakan bis. Kami harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 3 jam. Saya menikmati perjalanan ini. Ini adalah perjalanan ketiga kami setelah Surabaya dan Pare. Pemandangan dan rumah-rumah penduduk tampak saya nikmati dari balik jendela bis. Pepohonan yang hijau dan asri menemani perjalanan kami. Ini kali ketiganya saya ke Malang. Masih lekat dalam ingatan saya tentang Malang yang sejuk dan nyaman. Jika saya bandingkan dengan Jogja, Malang lebih nyaman dan sejuk, namun saya lebih nyaman tinggal dan belajar di Jogja.
Jalan menanjak, berkelok dan menurun serta tebing-tebing curam menjadi menu perjalanan.Memasuki kawasan yang menanjak angin segar mulai menyapa kami. Sejuk dan segar, itulah kesan saya. Perasaan takut dan ngeri juga menghampiri kami tatkala melewati tebing-tebing curam. Namun perjalanan ini nampaknya berjalan lancar.
Udara yang dingin dan sejuk menghampiri kami ketika tiba di kota Batu. Sepanjang perjalanan menuju kota Batu kami mulai melihat-lihat tempat yang akan dikunjungi termasuk Jatim Park. Jalanan menuju Malang mulai menurun. Udara dingin sudah tidak sedingin tadi, tapi lebih dingin dari yang kami rasakan. Kami tiba di Malang dan singgah di depan kampus Universitas Muhammadiyah Malang (Unmuh). Kami tidak langsung ke penginapan. Kami singgah di warung makan untuk mengisi perut. Selesai makan kami mencari angkot menuju tempat menginap. Di sini saya yang menjadi guide. Amatiranlah...

Di Malang kami berencana liburan selama dua hari dan akan menginap di Jonas House (homestay yang saya searching di internet). Setelah check in dan membayar biaya menginap kami langsung ke kamar masing-masing. Tarif menginap di sini cukup murah meriah. Untuk kamar kelas melati kapasitas 2 orang dengan 2 kasur permalamnya hanya Rp. 60.000. Saya bisa patungan dengan teman. Sedang kamar yang lain bertarif Rp.75.000 hingga Rp.300.000. Penginapan dan kamarnya bersih. Dilengkapi kamar mandi dalam dan luar dengan fasilitas shower, air hangat dan air dingin.
Saat tiba di Malang saya tidak tahu jika saat itu adalah hari Jumat. Saya baru sadar ketika mendengar adzan berkumandang dari dekat homestay kami. Saya bergegas ke mesjid. Untunglah khutbah baru saja dimulai. Setelah jumatan saya kembali ke kamar dan mengambil kamera. Saya memutuskan untuk jalan-jalan menyusuri daerah setempat sambil mencari tempat-tempat menarik. Kedua teman saya biarkan istirahat. Benar saja, saya menjumpai tempat menarik di sekitar tempat kami menginap, taman balai kota yang indah dan hijau. Tempat ini akan menjadi venue pertama kami nanti sore.
Sore hari kami menuju destinasi pertama, taman balai kota. Taman berbentuk bundar ini dihiasi bunga yang berwarna-warni, rerumputan yang tertata rapi, air mancur dan bangunan bergaya Eropa peninggalan Belanda yang sekarang menjadi Balai Kota Malang. Kami tak melupakan momen ini untuk berfoto dan menikmati suasana sore sambil menunggu malam tiba. Kami bergeser ke lokasi lain, setelah puas bersantai ria di taman kota. Kali ini tujuan kami adalah kawasan sekitar stasiun kereta api Malang. Di tempat ini kami menikmati suguhan atraksi sepeda freestyle. Matahari beranjak turun, senja mulai datang. Kami memutuskan untuk makan di lesehan kaki lima dekat stasiun. Perut kenyang, kami pulang dan bersitirahat untuk persiapan wisata ke Batu esok harinya.
Di Batu kami menghabiskan waktu di wahana Jatim Park hingga sore hari. Semua wahana dan aneka permainan kami coba. Waktu seharian kami habiskan di Jatim Park sepuasnya. Usai bermanja-manja di Jatim Park kami tidak langsung kembali ke Malang. Kami membuat rencana spontanitas untuk jalan-jalan menyusuri kota Batu. Kami akan menuju alun-alun kota. Perjalanan sepanjang 2 km kami lakukan dengan jalan kaki.Asyikin aja.
Begitu tiba di alun-alun kota seakan saya mengulang memori 5 tahun silam (2007) saat berada di sini. Banyak yang berubah. Mesjid yang dulunya masih di bangun sekarang sudah berdiri megah. Alun-alun tertata rapi. Banyak sekali warga yang menghabiskan waktu sorenya di sini. Sayang perjalanan harus kami akhiri. Kami harus pulang ke Malang, khawatir tidak ada angkot yang membawa kami. Kami akan kembali ke Jogja esok hari. Liburan kali ini sangat berkesan. Suatu saat saya akan kembali lagi ke sini. I’ll be back.....

Jumat, 21 Desember 2012

Kursus Bahasa Inggris & Traveling

Setelah melakukan perjalanan udara dan darat dari Banjarmasin menuju Surabaya dilanjutkan ke Pare yang memakan waktu sekitar 4 jam, akhirnya saya sampai di tempat tujuan yaitu Pare. Kota ini merupakan kota kecamatan yang terletak di Kabupaten Kediri. Pare dikenal sebagai kampung kursus bahasa (berbagai bahasa) bahkan banyak yang mengenalnya sebagai kampung Inggris. Pare berpredikat kota Adipura, yakni kota peraih piala Adipura kategori kota terbersih. Di kota ini terdapat banyak lembaga kursus bahasa Inggris yang bertebaran di desa Tulungrejo dan Pelem. Lembaga kursus lain pun tersedia (bahasa Arab, Mandarin, Jepang, Prancis dan sebagainya)
Pare dijadikan kota tujuan untuk belajar bahasa Inggris bagi pelajar/mahasiswa maupun orang yang ingin mahir berbahasa Inggris. Biaya hidup, tempat tinggal (kos & camp) & makan minum yang murah akan ditemukan di sini, termasuk biaya kursus. Berbagai fasilitas seperti ATM, toko buku, warung/restoran, stadion, pasar dan tempat menarik terdapat di sini.
Kebanyakan orang yang datang ke tempat ini ingin belajar & memperdalam bahasa Inggris. Banyak sekali lembaga kursus bahasa Inggris yang berdiri, baik yang lama maupun yang baru dengan berbagai program kursus yang ditawarkan. Kita bisa tinggal di kos atau di camp (kos dengan tambahan English area) di sini. Tarif per bulannya mulai dari Rp. 40.000 hingga Rp. 200.000 (lebih). Untuk yang tinggal dalam waktu singkat pun disediakan.
Ada beberapa tempat kursus bahasa Inggris yang dapat dijadikan tempat belajar:
1. Kresna English Language Institute
2. Elfast
3. SMART ILC
4. The Daffodil
5. Mahesa Institute
6. BEC
7. The Onthel
8. PEACE Pare
9. dan sebagainya (tidak ada salahnya mencoba lembaga lain sambil menambah pengalaman).
Biaya kursus perprogram mulai Rp. 30.000 sampai Rp. 200.000 dengan durasi antara 2 minggu sampai 1 bulan (lebih). Hampir semua lembaga kursus membuka pendaftaran mulai tanggal 10 dan 25 tiap bulannya. Jangan khawatir karena setiap bulan selalu ada pendaftaran. Kapan pun anda datang, anda bisa mendaftar.
Semua lembaga kursus mulai belajar pada hari Senin sampai Jumat atau Sabtu dengan lama kurang lebih 1,5 jam. Untuk menuju tempat kursus yang dimaksud, anda bisa berjalan kaki atau menyewa sepeda (baru/kebanyakan bekas) di rental sepeda yang tersebar di Pare dengan tarif Rp. 50.000/bulan sampai Rp. 70.000/bulan dengan syarat menyerahkan identitas diri (KTP/SIM/KTM/Kartu Pelajar)
Anda juga bisa mengunjungi tempat-tempat menarik untuk menyegarkan diri atau refreshing setelah belajar. Beberapa tempat menarik:
1. Stadion sepakbola (buka setiap hari)
2. Kolam renang sekitar desa Surowono
3. Candi Surowono & goa
4. Masjid Agung Pare
5. Alun-alun kota Pare
6. Kolam renang Al-Fill.
Bagaimana cara ke Pare? Ada beberapa rute menuju Pare. Jika melalui Surabaya (star di terminal Bungurasih/Purabaya), gunakan bis jurusan Pare (Eksekutif & Ekonomi) dengan biaya Rp 20.000 untuk bis eksekutif dan Rp. 12.000 untuk bis ekonomi. Ketika tiba di Pare, jangan lupa memberitahu kernet/kenek bis untuk berhenti di perempatan kota Pare, lalu gunakan becak (jangan lupa menawar, minimal Rp. 5.000 tarifnya ke lokasi tujuan). Jika dari arah barat (Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan sebagainya) bisa menggunakan bis atau kereta api. Untuk bis & kereta api anda bisa singgah di terminal Kediri atau Jombang, Jatim. Selanjutnya bisa menggunakan angkot (dari Kediri) atau bis (dari Jombang) tujuan Pare.
Untuk info lebih lanjut bisa mengakses situs atau jejaring sosial terkait Pare dengan kata kunci: Pare, kampung Inggris, kampung kursus dan sebagainya. Selamat berpetualang! Let's go & have fun guys....

(Tulisan ini merupakan pengalaman saya selama di Pare, sekedar berbagi)

Jumat, 28 Desember 2012

Holiday in Jogja





Candi Prambanan (Roro Jonggrang) & Candi Sewu
Beberapa hari lalu saya mendapat pesan singkat (sms) dari teman yang meminta saya untuk menemani keluarganya jalan-jalan sambil mengisi liburan di Yogyakarta & sekitarnya. Teman saya tidak bisa menemani keluarganya karena ada kegiatan luar. Setelah dipikir-pikir, akhirnya saya menerima tawaran tsb. Mumpung masih kosong jadwal kuliah, pikir saya. Namun perasaan bingung sempat menghinggapi pikiran saya karena tidak hafal rute-rute menuju tempat wisata (seperti Borobudur, walaupun saya sudah beberapa kali ke sana). Saya mencari info di internet seputar tempat-tempat menarik di Jogja & sekitarnya.
Setelah mendapat info bahwa mereka (keluarga teman) menyewa mobil plus sopir yang mengetahui rute tujuan akhirnya saya bisa lega. Mereka berjumlah 6 orang (bapak, ibu & tiga anaknya serta satu keponakan). Mereka akan menghabiskan liburan di Jogja hingga tahun baru. Mereka menginap di sebuah hotel dekat kawasan Malioboro.
Hari pertama dimulai di candi Borobudur (salah satu candi Budha terbesar di dunia) yang terletak di Kabupaten Magelang (Jateng) sekitar 1 jam dari Jogja. Candi Budha yang memiliki 10 tingkat ini penuh dengan pengunjung yang membludak. Terik yang menyengat plus padatnya pengunjung nampak di candi yang sempat terkena imbas abu vulkanik Merapi 2 tahun silam. Liburan memang dimanfaatkan orang-orang untuk mengunjungi tempat wisata termasuk Borobudur. Panasnya cuaca tidak membuat pengunjung turun ke bawah (ya iyalah saking banyaknya pengunjung yang berdatangan dalam jumlah banyak ditambah daya tampung candi yang juga terbatas & berdesak-desakan). Untuk menghindari panas kita bisa menyewa payung dengan tarif Rp. 5.000.
Berada di tingkat teratas candi kita akan disuguhi pemandangan alam nan indah dikelilingi perbukitan hijau & suasana panorama alam yang tenang. Selain terdapat candi di kawasan ini juga terdapat museum, tempat belanja berbagai barang termasuk souvenir (pintar-pintar menawar aja), sewa sepeda, kuda & andong untuk berkeliling kawasan tersebut. Cukup ya cerita Borobudur baca sendiri aja di buku-buku wisata & sejarah. Kami mau makan siang dulu.
Untuk tujuan berikutnya, Kaliurang, kami urungkan mengingat waktu yang tidak cukup. Kami akan langsung ke pantai Paris (Parangtritis). Perjalanan sekitar 2 jam kami tempuh ke pantai dari Borobudur. Cuaca nampak mendung ketika kami sampai di sana. Angin laut berhembus kencang. Wisatawan banyak yang menghabiskan sorenya di pantai. Karena tidak membawa pakaian lebih untuk mandi & bermain (saya biasanya mandi jika ke pantai) saya hanya duduk di lapak yang disewa sambil menikmati hembusan angin sore & melihat aktivitas ria wisatawan.
Hari kedua, kami menuju destinasi berikutnya, candi Prambanan (terletak di Kabupaten Klaten Jateng) & jalan-jalan ke Solo. Candi Prambanan yang menjadi destinasi pertama pada hari kedua ditempuh sekitar 20 menit dari Jogja (ingat jika jalannya tidak macet). Saya sudah tiga kali ke sini. Ini kali keempat saya. Kami menghabiskan waktu 2, 5 jam di kawasan candi Prambanan. Kawasan ini juga dilengkapi fasilitas museum, area bermain keluarga, penyewaan sepeda, kereta mobil, kebun binatang, & pastinya pasar souvenir. Setelah menelusuri candi kami menggunakan kereta mobil terbuka dengan tarif tiket Rp. 5.000/orang untuk sekali perjalanan. Mengelilingi kawasan candi Prambanan lebih cocok menggunakan kereta terbuka ini sembari melihat candi-candi lain yang ada di kompleks Prambanan. Tentu liburan ini tidak kami lupakan tanpa mengabadikan momen-momen menarik untuk berfoto.
Puas di Prambanan, kami melanjutkan perjalanan ke Solo. Kraton Solo & pasar Klewer akan menjadi tujuan kami selanjutnya. Perjalanan 2 jam akan kami tempuh untuk sampai ke lokasi tujuan. Sang sopir mengambil jalan pintas ke arah Pakis untuk menghindari kemacetan. Maklum hari libur natal & sekolah jalanan tumpah ruah dengan kendaraan roda dua & empat. Begitu tiba di Kraton kami menunggu kerabat. Kami janjian akan bertemu di kraton sebelum ke pasar. Di sini (kraton) kita bisa melihat benda-benda & foto-foto peninggalan kerajaan yang terdapat di museum (satu komplek dengan kraton). Kita juga bisa berfoto di sini. 

Salah satu ruang museum Kraton Solo
Karena lokasinya yang berdekatan kami menggunakan becak untuk ke pasar. Hujan yang mengguyur Solo tidak memungkinkan untuk berjalan kaki ke pasar. Mobil yang diparkir sulit untuk memutar arah (lagi-lagi alasan macet). Becak adalah alternatif ke pasar. Pasar terbesar di Indonesia ini menjual beragam bahan tekstil (batik dsb) dengan harga murah (pandai-pandai menawar).
Kami sempat terpisah rombongan di pasar. Berjubelnya pembeli & banyaknya barang yang dijual membuat jalan yang dilalui di tiap-tiap blok sempit. Pasar ini layaknya pasar senggol. Kami terpisah sekitar 10 menit sebelum akhirnya berkumpul. Pasar Klewer adalah tujuan akhir kami di Solo.
Perjalanan ini kami tutup dengan bersantap di warung makan nan eksotis. Hujan yang mengguyur, suasana dingin & keriangan kami rasakan sembari menikmati ayam bakar, ikan bakar & minuman dingin. Asyikkan. It’s an amazing tour.


Hari pertama: kawasan candi Borobudur & pantai Parngtritis
Hari Kedua: kawasan candi Prambanan, Kraton Kasunanan Hadiningrat Surakarta & pasar Klewer Solo

Senin, 24 Desember 2012

Backpacking in Malang




Dari Pare, saya dan 2 teman berangkat ke Malang menggunakan bis. Kami harus menempuh perjalanan selama kurang lebih 3 jam. Saya menikmati perjalanan ini. Ini adalah perjalanan ketiga kami setelah Surabaya dan Pare. Pemandangan dan rumah-rumah penduduk tampak saya nikmati dari balik jendela bis. Pepohonan yang hijau dan asri menemani perjalanan kami. Ini kali ketiganya saya ke Malang. Masih lekat dalam ingatan saya tentang Malang yang sejuk dan nyaman. Jika saya bandingkan dengan Jogja, Malang lebih nyaman dan sejuk, namun saya lebih nyaman tinggal dan belajar di Jogja.
Jalan menanjak, berkelok dan menurun serta tebing-tebing curam menjadi menu perjalanan.Memasuki kawasan yang menanjak angin segar mulai menyapa kami. Sejuk dan segar, itulah kesan saya. Perasaan takut dan ngeri juga menghampiri kami tatkala melewati tebing-tebing curam. Namun perjalanan ini nampaknya berjalan lancar.
Udara yang dingin dan sejuk menghampiri kami ketika tiba di kota Batu. Sepanjang perjalanan menuju kota Batu kami mulai melihat-lihat tempat yang akan dikunjungi termasuk Jatim Park. Jalanan menuju Malang mulai menurun. Udara dingin sudah tidak sedingin tadi, tapi lebih dingin dari yang kami rasakan. Kami tiba di Malang dan singgah di depan kampus Universitas Muhammadiyah Malang (Unmuh). Kami tidak langsung ke penginapan. Kami singgah di warung makan untuk mengisi perut. Selesai makan kami mencari angkot menuju tempat menginap. Di sini saya yang menjadi guide. Amatiranlah...

Di Malang kami berencana liburan selama dua hari dan akan menginap di Jonas House (homestay yang saya searching di internet). Setelah check in dan membayar biaya menginap kami langsung ke kamar masing-masing. Tarif menginap di sini cukup murah meriah. Untuk kamar kelas melati kapasitas 2 orang dengan 2 kasur permalamnya hanya Rp. 60.000. Saya bisa patungan dengan teman. Sedang kamar yang lain bertarif Rp.75.000 hingga Rp.300.000. Penginapan dan kamarnya bersih. Dilengkapi kamar mandi dalam dan luar dengan fasilitas shower, air hangat dan air dingin.
Saat tiba di Malang saya tidak tahu jika saat itu adalah hari Jumat. Saya baru sadar ketika mendengar adzan berkumandang dari dekat homestay kami. Saya bergegas ke mesjid. Untunglah khutbah baru saja dimulai. Setelah jumatan saya kembali ke kamar dan mengambil kamera. Saya memutuskan untuk jalan-jalan menyusuri daerah setempat sambil mencari tempat-tempat menarik. Kedua teman saya biarkan istirahat. Benar saja, saya menjumpai tempat menarik di sekitar tempat kami menginap, taman balai kota yang indah dan hijau. Tempat ini akan menjadi venue pertama kami nanti sore.
Sore hari kami menuju destinasi pertama, taman balai kota. Taman berbentuk bundar ini dihiasi bunga yang berwarna-warni, rerumputan yang tertata rapi, air mancur dan bangunan bergaya Eropa peninggalan Belanda yang sekarang menjadi Balai Kota Malang. Kami tak melupakan momen ini untuk berfoto dan menikmati suasana sore sambil menunggu malam tiba. Kami bergeser ke lokasi lain, setelah puas bersantai ria di taman kota. Kali ini tujuan kami adalah kawasan sekitar stasiun kereta api Malang. Di tempat ini kami menikmati suguhan atraksi sepeda freestyle. Matahari beranjak turun, senja mulai datang. Kami memutuskan untuk makan di lesehan kaki lima dekat stasiun. Perut kenyang, kami pulang dan bersitirahat untuk persiapan wisata ke Batu esok harinya.
Di Batu kami menghabiskan waktu di wahana Jatim Park hingga sore hari. Semua wahana dan aneka permainan kami coba. Waktu seharian kami habiskan di Jatim Park sepuasnya. Usai bermanja-manja di Jatim Park kami tidak langsung kembali ke Malang. Kami membuat rencana spontanitas untuk jalan-jalan menyusuri kota Batu. Kami akan menuju alun-alun kota. Perjalanan sepanjang 2 km kami lakukan dengan jalan kaki.Asyikin aja.
Begitu tiba di alun-alun kota seakan saya mengulang memori 5 tahun silam (2007) saat berada di sini. Banyak yang berubah. Mesjid yang dulunya masih di bangun sekarang sudah berdiri megah. Alun-alun tertata rapi. Banyak sekali warga yang menghabiskan waktu sorenya di sini. Sayang perjalanan harus kami akhiri. Kami harus pulang ke Malang, khawatir tidak ada angkot yang membawa kami. Kami akan kembali ke Jogja esok hari. Liburan kali ini sangat berkesan. Suatu saat saya akan kembali lagi ke sini. I’ll be back.....

Jumat, 21 Desember 2012

Kursus Bahasa Inggris & Traveling

Setelah melakukan perjalanan udara dan darat dari Banjarmasin menuju Surabaya dilanjutkan ke Pare yang memakan waktu sekitar 4 jam, akhirnya saya sampai di tempat tujuan yaitu Pare. Kota ini merupakan kota kecamatan yang terletak di Kabupaten Kediri. Pare dikenal sebagai kampung kursus bahasa (berbagai bahasa) bahkan banyak yang mengenalnya sebagai kampung Inggris. Pare berpredikat kota Adipura, yakni kota peraih piala Adipura kategori kota terbersih. Di kota ini terdapat banyak lembaga kursus bahasa Inggris yang bertebaran di desa Tulungrejo dan Pelem. Lembaga kursus lain pun tersedia (bahasa Arab, Mandarin, Jepang, Prancis dan sebagainya)
Pare dijadikan kota tujuan untuk belajar bahasa Inggris bagi pelajar/mahasiswa maupun orang yang ingin mahir berbahasa Inggris. Biaya hidup, tempat tinggal (kos & camp) & makan minum yang murah akan ditemukan di sini, termasuk biaya kursus. Berbagai fasilitas seperti ATM, toko buku, warung/restoran, stadion, pasar dan tempat menarik terdapat di sini.
Kebanyakan orang yang datang ke tempat ini ingin belajar & memperdalam bahasa Inggris. Banyak sekali lembaga kursus bahasa Inggris yang berdiri, baik yang lama maupun yang baru dengan berbagai program kursus yang ditawarkan. Kita bisa tinggal di kos atau di camp (kos dengan tambahan English area) di sini. Tarif per bulannya mulai dari Rp. 40.000 hingga Rp. 200.000 (lebih). Untuk yang tinggal dalam waktu singkat pun disediakan.
Ada beberapa tempat kursus bahasa Inggris yang dapat dijadikan tempat belajar:
1. Kresna English Language Institute
2. Elfast
3. SMART ILC
4. The Daffodil
5. Mahesa Institute
6. BEC
7. The Onthel
8. PEACE Pare
9. dan sebagainya (tidak ada salahnya mencoba lembaga lain sambil menambah pengalaman).
Biaya kursus perprogram mulai Rp. 30.000 sampai Rp. 200.000 dengan durasi antara 2 minggu sampai 1 bulan (lebih). Hampir semua lembaga kursus membuka pendaftaran mulai tanggal 10 dan 25 tiap bulannya. Jangan khawatir karena setiap bulan selalu ada pendaftaran. Kapan pun anda datang, anda bisa mendaftar.
Semua lembaga kursus mulai belajar pada hari Senin sampai Jumat atau Sabtu dengan lama kurang lebih 1,5 jam. Untuk menuju tempat kursus yang dimaksud, anda bisa berjalan kaki atau menyewa sepeda (baru/kebanyakan bekas) di rental sepeda yang tersebar di Pare dengan tarif Rp. 50.000/bulan sampai Rp. 70.000/bulan dengan syarat menyerahkan identitas diri (KTP/SIM/KTM/Kartu Pelajar)
Anda juga bisa mengunjungi tempat-tempat menarik untuk menyegarkan diri atau refreshing setelah belajar. Beberapa tempat menarik:
1. Stadion sepakbola (buka setiap hari)
2. Kolam renang sekitar desa Surowono
3. Candi Surowono & goa
4. Masjid Agung Pare
5. Alun-alun kota Pare
6. Kolam renang Al-Fill.
Bagaimana cara ke Pare? Ada beberapa rute menuju Pare. Jika melalui Surabaya (star di terminal Bungurasih/Purabaya), gunakan bis jurusan Pare (Eksekutif & Ekonomi) dengan biaya Rp 20.000 untuk bis eksekutif dan Rp. 12.000 untuk bis ekonomi. Ketika tiba di Pare, jangan lupa memberitahu kernet/kenek bis untuk berhenti di perempatan kota Pare, lalu gunakan becak (jangan lupa menawar, minimal Rp. 5.000 tarifnya ke lokasi tujuan). Jika dari arah barat (Jakarta, Bandung, Yogyakarta dan sebagainya) bisa menggunakan bis atau kereta api. Untuk bis & kereta api anda bisa singgah di terminal Kediri atau Jombang, Jatim. Selanjutnya bisa menggunakan angkot (dari Kediri) atau bis (dari Jombang) tujuan Pare.
Untuk info lebih lanjut bisa mengakses situs atau jejaring sosial terkait Pare dengan kata kunci: Pare, kampung Inggris, kampung kursus dan sebagainya. Selamat berpetualang! Let's go & have fun guys....

(Tulisan ini merupakan pengalaman saya selama di Pare, sekedar berbagi)

Followers

Sponsor

Flag Counter
 

Pemikir Muda | Copyright © 2011
Designed by Rinda's Templates | Picture by Wanpagu
Template by Blogger Platform