Selasa, 29 Januari 2013

Yogyakarta, Wisata & Budaya


Indonesia memiliki banyak daerah atau kawasan patiwisata yang bagus dan terkenal, baik wisata alam, kuliner, pendidikan, dan sebagainya. Di pulau Jawa yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu Jawa bagian barat, Jawa bagian tengah, dan Jawa bagian timur, terdapat berbagai macam tempat wisata yang unik, eksotik, dan menarik. Salah satu daerah wisata di Jawa adalah di Yogyakarta. Ya, Jogja merupakan daerah pariwisata yang terkenal di Jawa. Yogyakarta adalah ibukota propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dipimpin oleh Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X yang juga sebagai sultan. Selain kota pariwisata Jogja juga dikenal sebagai kota budaya & kota pelajar.
Umumnya orang yang berkunjung ke Jogja menjadikan kawasan pertama sebagai tujuan adalah Malioboro. Ya, Malioboro adalah kawasan terkenal dan merupakan kawasan yang menarik untuk dikunjungi, berbelanja atau sekedar nongkrong. Malioboro adalah nama jalan yang memanjang dari dekat Stasiun Tugu hingga ke jalan A. Yani atau sampai perempatan kantor Pos besar. Versi lain tentang Malioboro adalah dimulai dari tugu Jogja yang meliputi jalan Mangkubumi hingga jalan A. Yani. Malioboro memanjang lurus hingga garis 0 km. Apabila dilihat dari Kraton Jogja atau alun-alun utara akan nampak bahwa Malioboro memanjang secara imajiner terus ke utara hingga tugu Jogja atau tugu selamat datang (tugu yang sering nongol di TV itu pas acara sinetron (FTV)).
Di Malioboro terdapat banyak tempat menarik, pedagang pakaian (batik dll), mall, souvenir & kuliner yang berjejer sepanjang jalan. Kita bisa menyusurinya dengan berjalan kaki, naik becak, naik andong atau menyewa sepeda. Biar asyik kita bisa berjalan kaki sambil memotret tempat & aktivitas menarik di sini. Untuk melihat souvenir menarik & unik, coba datang aja ke Mirota Batik. Di tempat ini dijual beragam barang antik & unik serta pakaian dengan beragam motif termasuk batik. Kita juga bisa melihat seorang ibu yang sedang membatik.
Selain Mirota Batik juga terdapat Istana Agung yang menjadi tempat presiden jika lagi berkunjung ke Yogyakarta. Monumen Batik yang menampilkan display motif batik tepat berada di depan pagar Istana Agung. Sayang kondisinya tidak terawat. Tempat-tempat tersebut berada di sebelah kanan. Sedang di sebelah kirinya (masih jalan Malioboro) terdapat Pasar Beringharjo (pasar terkenal di Jogja & juga sering masuk TV) yang menjual beragam barang murah. Selanjutnya terdapat Benteng Vredeburg, benteng peninggalan Belanda yang sekarang menjadi museum. Di samping benteng terdapat Monumen Serangan Oemoem 1 Maret 1947.
Kawasan Malioboro akan mulai rame pada pukul 9 hingga mencapai puncaknya pada sore dan malam hari. Para pedagang pakaian mulai buka pukul 9, sedangkan pedagang makanan sudah buka sejak pagi hari. Sore hari adalah waktu yang bagus dan tepat untuk jalan-jalan atau sekedar nyantai. Terdapat kursi-kursi di sekitar benteng, monumen, dan Istana Agung. Malam hari jika kita ke Malioboro akan disuguhi atraksi musik perkusisi yang dimainkan oleh musisi jalanan.

Bangunan-bangunan tua peninggalan Belanda yang masih terawat & sekarang dijadikan kantor pos besar, Bank Indonesia & BNI berlokasi di dekat Monumen Serangan Oemoem. Kita akan menjumpainya apabila hendak menuju alun-alun utara & Kraton Ngayogyakarta (Kraton tempat sultan & keluarganya). Museum Sonobudoyo ada di sisi barat daya alun-alun utara, sedangkan Mesjid Agung berada di sisi barat nya.
Di sekitar Keraton Yogyakarta, tempat Sultan Hamengku Buwono X yang juga Gubernur DI Yogykarta dan keluarga tinggal, terdapat beberapa tempat menarik, seperti Istana Taman Sari yang dulu menjadi tempat pemandian putri kerajaan. Sebenarnya banyak tempat menarik di sekitar keraton.
Wisata di Jogja tidak hanya dominan di daerah Malioboro dan Keraton, melainkan hampir seluruh daerah di propinsi DI Yogyakarta, seperti Kabupaten Bantul, Gunung Kidul, Sleman, Kulonprogo, dan kota Yogyakarta sendiri. Banyak tempat wisata di DI Yogyakarta yang tersebar. Belum semua tempat wisata atau kawasan menarik yang pernah saya sambangi dan kunjungi. Untuk info tempat wisata di DI Yogykarta kita bisa mengakses situs resmi pemerintah yang menangani masalah pariwisata, seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

Di bawah ini beberapa tempat menarik di Yogyakarta & sekitarnya

  •  Di sekitar Malioboro: Stasiun Tugu-sepanjang Malioboro-Mirota Batik –Istana Agung-Pasar Beringharjo-Benteng Vredeburg-Monumen Serangan Oemoem-Gedung-gedung tua (kantor pos, Bank Indonesia & BNI)-alun-alun utara-museum Sonobudoyo-Mesjid Agung-Kraton Yogyakarta-Istana Taman Sari
  •  Di sekitar Yogyakarta (Kab. Magelang/Jateng): candi Borobudur & candi Mendut
  •  Di sekitar Yogyakarta (Kab. Klaten/Jateng): candi Prambanan & istana Ratu Boko
  • Pantai di Yogyakarta (Kab. Bantul): pantai Parangtritis & pantai Depok
  • Pantai di Yogyakarta (Kab. Gunung Kidul): pantai Baron, Kukup, Watu Kodok, Sepanjang, Krakal, Drini dan lain-lain.
  • Museum Affandi jalan Adi Sucipto, seberang Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sabtu, 26 Januari 2013

Pengalaman Studi



Perkuliahan semester pertama program pascasarjana (PPs) UIN Yogyakarta yang saya dan teman-teman jalani akan berakhir. Untuk kelas PPI (Pemikiran Pendidikan Islam) angkatan ini (angkatan 2012) hanya terdapat satu kelas yang terdiri dari 17 mahasiswa kemudian berkurang menjadi 15 mahasiswa (2 mahasiswa pindah konsentrasi). Kelas lain, misal konsentrasi PAI memiliki tiga kelas sesuai jumlah peminat yang memilih konsentrasi tersebut. Saya beruntung memiliki teman-teman beragam yang berasal  latar belakang daerah, kampus (S1), dan kemampuan akademik yang berbeda.
Kampus tempat kami kuliah, UIN termasuk gedung pascasarjana memiliki luas 10 ha yang terdiri dari kampus timur dan kampus barat yang saling berdekatan dan dihubungkan dengan jalan bawah tanah (underpass) dan jembatan layang. Kampus dilengkapi dengan fasilitas teknologi informasi (information technology) yang canggih, termasuk jaringan internet dengan akses cepat dan layanan perpustakan dengan sistem mandiri (radio frequency identification /RFID). Kelas dilengkapi dengan LCD (proyektor) sebagai media pembelajaran termasuk papan tulis (white board) serta AC. Kursi dan meja ditata dengan baik agar memudahkan sistem perkuliahan.
Dulu saya beranggapan bahwa satu semester dilalui selama enam bulan, namun tidak demikian. Satu semester bukanlah enam bulan seperti anggapan saya. Satu semester untuk perkuliahan yang kami ikuti hanya berlangsung selama kurang lebih tiga bulan (mulai pertengahan September hingga Desember) dengan minimal 12 pertemuan. Mungkin satu semester dihitung dari proses registrasi sampai pengumuman nilai studi keluar.
Semester awal ini kami diberikan enam mata kuliah yang sudah dipaketkan (ditentukan). Mata kuliah yang diambil berdasarkan sistem kredit semster (SKS) yang telah ditentukan sampai berakhir semua perkuliahan selama empat semster (2 tahun), artinya kami tidak mengambil mata kuliah berdasarkan pilihan melainkan berdasarkan ketentuan pihak program studi (Magister Pendidikan Islam). Mata kuliah yang diambil terdiri dari mata kuliah agama dan umum yang saling terintegrasi, dengan dosen yang bergelar doktor dan beberapa dosen telah menyandang status guru besar (profesor).
 Pada semster ini kami tidak menjumpai adanya ujian tengah semester (middle test) seperti layaknya perkuliahan S1 dulu. Bahkan untuk ujian akhir (final test) ada dosen yang hanya mensyaratkan revisi makalah (paper) sebagai pengganti ujian tersebut. Beberapa mata kuliah telah selesai dan tinggal menunggu masa ujian yang akan dilaksanakan pada pertengahan Januari mendatang. Ada satu mata kuliah yang sudah melaksanakan ujian akhir.
Untuk dosen yang berhalangan hadir, diadakan kuliah pengganti di hari lain. Beberapa mata kuliah harus diadakan selama dua kali dalam seminggu untuk mengejar ketertinggalan waktu. Dalam perkuliahan maupun kegiatan luar kuliah yang diadakan di kampus, kebebasan akademik (academic freedom) sangat dijamin. Setiap civitas akademika (dosen-mahasiswa) diberi kebebasan untuk menyampaikan pendapat, kritik maupun sarannya tanpa ada halangan dari manapun. Hal yang sangat mendukung proses perkuliahan. Dosen menghargai pendapat mahasiswa begitu pun sebaliknya.
Metode perkuliahan yang diterapkan adalah dengan tatap muka (kelas) dengan metode ceramah, diskusi, penugasan, dan seminar kelas (makalah). Mahasiswa dituntut untuk lebih aktif daripada dosen yang bertugas sebagai fasilitator, motivator, dan kreator untuk menciptakan suasana pembelajarn yang kondusif. Setiap dosen memiliki karakter mengajar yang berbeda satu dengan yang lain. Ada dosen yang sangat dominan perannya dalam kelas, sehingga kami hanya mendengar ceramah dosen tersebut, walaupun dosen tersebut ahli di bidang yang diajarkannya. Ini tentu membuat kami tidak begitu leluasa dalam pembelajaran tersebut, walaupun kadang-kadang kami bisa nyantai. Namun umumnya para dosen menghargai pendapat dan usaha mahasiswa dalam seminar kelas.
Selain mengikuti perkuliahan, kegiatan luar seperti seminar, diskusi, dan lainnya juga kami ikuti. Berbagai tokoh yang hadir dalam acara-acara tersebut tidak hanya berkaliber nasional namun juga memiliki reputasi internasional. Selain pengalaman, pengetahuan dan wawasan pun juga bisa diperoleh di mana saja...

Selasa, 15 Januari 2013

Glosarium (Istilah-istilah dalam Pendidikan)



1. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan
di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Badan Standar Nasional Pendidikan yang disingkat BSNP adalah badan
mandiri dan independen yang bertugas mengembangkan, mamantau
pelaksanaan, dan mengevaluasi standar nasional pendidikan.

3. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan
kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

4. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.

5. Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan.
6. Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
7. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan tertentu.
8. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara
konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
dimiliki oleh peserta didik.
9. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; Standar Kompetensi Lulusan
meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau seluruh kelompok mata
pelajaran.
10. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan
minimal peserta didik pada setiap kelompok mata pelajaran yang mencakup
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan
kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika dan jasmani, olahraga
dan kesehatan.
11. Standar Kompetensi Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal
peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester
untuk mata pelajaran tertentu.
12. Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik
yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester; standar kompetensi
terdiri atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai
dan berlaku secara nasional.
13. Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun
indikator kompetensi.
14. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap
muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk
mencapai standar kompetensi lulusan serta kemampuan lainnya dengan
memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
15. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran, pendidik dan lingkungan.
16. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk
menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada
kegiatan tatap muka. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan
oleh pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan,
dan percepatan
17. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh
pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau
lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya
diatur sendiri oleh peserta didik.
18. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta
didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban
belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur
kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan yang dimaksud.
19. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan program
pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan
matapelajaran-matapelajaran yang diikutinya setiap semester pada satuan
pendidikan yang dimaksud.
20. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup
permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif
dan hari libur.
21. Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
22. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
23. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan
24. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum (termasuk hari-hari besar
nasional), dan hari libur khusus.
25. Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan
pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok
yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan
dan kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika; jasmani, olahraga
dan kesehatan.

Source: Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar & Menengah)

Minggu, 13 Januari 2013

Strategi Belajar di Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi merupakan kelanjutan studi setelah SMA/MA. Banyak hal yang berbeda yang dijumpai di perguruan tinggi (PT). Kedisiplinan, kemandirian & suasana lingkungan yang berbeda dengan masa sekolah menjadi hal yang lumrah ketika seseorang belajar di PT.. Di PT seorang mahasiswa tidak dituntut dengan aturan ketat seperti masa sekolah melainkan kesadaran dirilah yang menjadi pemandu melangkah dalam kaitannya dengan aktivifas kampus.

Suasana belajar di PT memang berbeda dengan di sekolah. Di kampus seseorang dituntut untuk mandiri dalam belajar, walaupun kegiatan kelompok juga diberikan. Belajar di PT memerlukan strategi agar tujuan yang ingin dicapai bisa terwujud. Mujiburrahman (dosen IAIN Antasari Banjarmasin, alumni McGill University Kanada & Universiteit Utrecht Belanda) dalam bukunya Berbagi Pengalaman dari IAIN hingga Negeri Kincir Angin mengemukakan 5 (lima) aktifitas atau startegi belajar di PT. Pertama, mengikuti kuliah. Kuliah merupakan tugas utama seorang mahasiswa. Kehadiran dalam mengikuti kuliah menjadi salah satu syarat seseorang untuk berhasil dalam belajar. Ada standar tertentu mengenai kehadiran dalam kuliah, misalnya 75 % kehadiran dsb. Kedua, mengerjakan tugas. Belajar di kampus tidak hanya menghadiri kuliah atau sekedar mengisi daftar hadir. Seorang mahasiswa tidak akan terlepas dari tugas yang diberikan oleh dosen dengan beragam bentuknya. Mahasiswa dituntut untuk mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik. 

Ketiga, membaca. Dalam mengerjakan tugas, membaca adalah pintu seseorang dalam mengerjakan tugas. Bahan tertulis dalam buku, jurnal dsb meniscayakan seorang mahasiswa untuk memahaminya yaitu melalui proses membaca. Tiap orang mempunyai cara tersendiri dalam membaca. Keempat, diskusi. Diskusi merupakan metode yang sering dan paling efektif dalam pembelajaran di PT. Hampir semua kegiatan pembelajaran di kelas tidak terlepas dari diskusi, di samping metode lain. Diskusi melibatkan peran aktif mahasiswa untuk berpartisipasi selain peran seorang dosen sebagai fasilitator. Diskusi tidak hanya dilakukan di kelas tetapi bisa juga di luar aktifitas perkuliahan. 
Kelima, berorganisasi. Walaupun berorganisasi tidak diwajibkan bagi mahasiswa, namun manfaat berorganisasi tidak bisa disepelekan. Melalui organisasi seseorang berlatih manajemen, kedisiplinan, kemandirian, bersosialisasi dan sebagainya. Pun demikian, apabila seseorang terlalu sibuk berorganisasi & melupakan tugasnya sebagai mahasiswa, hal ini tentu dapat berakibat pada terganggunya kegiatan kuliah dsb. Oleh karena itu, seseorang perlu cermat dalam berorganisasi. Untuk seseorang yang sedang menempuh studi lanjut yakni pascasarjana (magister & doktor), porsi dalam berorganisasi dapat dikurangi bahkan dieliminasi agar fokusnya terhadap perkuliahan & aktifitas penelitian tidak terabaikan.

6 (enam) strategi belajar di PT, yaitu:
1. mengikuti kuliah,
2. mengerjakan tugas,
3. membaca, 
4. diskusi,
5. berorganisasi, dan
6. menulis (tambahan dari penulis).

Semoga bermanfaat....

Selasa, 29 Januari 2013

Yogyakarta, Wisata & Budaya


Indonesia memiliki banyak daerah atau kawasan patiwisata yang bagus dan terkenal, baik wisata alam, kuliner, pendidikan, dan sebagainya. Di pulau Jawa yang terbagi menjadi tiga bagian yaitu Jawa bagian barat, Jawa bagian tengah, dan Jawa bagian timur, terdapat berbagai macam tempat wisata yang unik, eksotik, dan menarik. Salah satu daerah wisata di Jawa adalah di Yogyakarta. Ya, Jogja merupakan daerah pariwisata yang terkenal di Jawa. Yogyakarta adalah ibukota propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang dipimpin oleh Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X yang juga sebagai sultan. Selain kota pariwisata Jogja juga dikenal sebagai kota budaya & kota pelajar.
Umumnya orang yang berkunjung ke Jogja menjadikan kawasan pertama sebagai tujuan adalah Malioboro. Ya, Malioboro adalah kawasan terkenal dan merupakan kawasan yang menarik untuk dikunjungi, berbelanja atau sekedar nongkrong. Malioboro adalah nama jalan yang memanjang dari dekat Stasiun Tugu hingga ke jalan A. Yani atau sampai perempatan kantor Pos besar. Versi lain tentang Malioboro adalah dimulai dari tugu Jogja yang meliputi jalan Mangkubumi hingga jalan A. Yani. Malioboro memanjang lurus hingga garis 0 km. Apabila dilihat dari Kraton Jogja atau alun-alun utara akan nampak bahwa Malioboro memanjang secara imajiner terus ke utara hingga tugu Jogja atau tugu selamat datang (tugu yang sering nongol di TV itu pas acara sinetron (FTV)).
Di Malioboro terdapat banyak tempat menarik, pedagang pakaian (batik dll), mall, souvenir & kuliner yang berjejer sepanjang jalan. Kita bisa menyusurinya dengan berjalan kaki, naik becak, naik andong atau menyewa sepeda. Biar asyik kita bisa berjalan kaki sambil memotret tempat & aktivitas menarik di sini. Untuk melihat souvenir menarik & unik, coba datang aja ke Mirota Batik. Di tempat ini dijual beragam barang antik & unik serta pakaian dengan beragam motif termasuk batik. Kita juga bisa melihat seorang ibu yang sedang membatik.
Selain Mirota Batik juga terdapat Istana Agung yang menjadi tempat presiden jika lagi berkunjung ke Yogyakarta. Monumen Batik yang menampilkan display motif batik tepat berada di depan pagar Istana Agung. Sayang kondisinya tidak terawat. Tempat-tempat tersebut berada di sebelah kanan. Sedang di sebelah kirinya (masih jalan Malioboro) terdapat Pasar Beringharjo (pasar terkenal di Jogja & juga sering masuk TV) yang menjual beragam barang murah. Selanjutnya terdapat Benteng Vredeburg, benteng peninggalan Belanda yang sekarang menjadi museum. Di samping benteng terdapat Monumen Serangan Oemoem 1 Maret 1947.
Kawasan Malioboro akan mulai rame pada pukul 9 hingga mencapai puncaknya pada sore dan malam hari. Para pedagang pakaian mulai buka pukul 9, sedangkan pedagang makanan sudah buka sejak pagi hari. Sore hari adalah waktu yang bagus dan tepat untuk jalan-jalan atau sekedar nyantai. Terdapat kursi-kursi di sekitar benteng, monumen, dan Istana Agung. Malam hari jika kita ke Malioboro akan disuguhi atraksi musik perkusisi yang dimainkan oleh musisi jalanan.

Bangunan-bangunan tua peninggalan Belanda yang masih terawat & sekarang dijadikan kantor pos besar, Bank Indonesia & BNI berlokasi di dekat Monumen Serangan Oemoem. Kita akan menjumpainya apabila hendak menuju alun-alun utara & Kraton Ngayogyakarta (Kraton tempat sultan & keluarganya). Museum Sonobudoyo ada di sisi barat daya alun-alun utara, sedangkan Mesjid Agung berada di sisi barat nya.
Di sekitar Keraton Yogyakarta, tempat Sultan Hamengku Buwono X yang juga Gubernur DI Yogykarta dan keluarga tinggal, terdapat beberapa tempat menarik, seperti Istana Taman Sari yang dulu menjadi tempat pemandian putri kerajaan. Sebenarnya banyak tempat menarik di sekitar keraton.
Wisata di Jogja tidak hanya dominan di daerah Malioboro dan Keraton, melainkan hampir seluruh daerah di propinsi DI Yogyakarta, seperti Kabupaten Bantul, Gunung Kidul, Sleman, Kulonprogo, dan kota Yogyakarta sendiri. Banyak tempat wisata di DI Yogyakarta yang tersebar. Belum semua tempat wisata atau kawasan menarik yang pernah saya sambangi dan kunjungi. Untuk info tempat wisata di DI Yogykarta kita bisa mengakses situs resmi pemerintah yang menangani masalah pariwisata, seperti Dinas Pariwisata dan Kebudayaan.

Di bawah ini beberapa tempat menarik di Yogyakarta & sekitarnya

  •  Di sekitar Malioboro: Stasiun Tugu-sepanjang Malioboro-Mirota Batik –Istana Agung-Pasar Beringharjo-Benteng Vredeburg-Monumen Serangan Oemoem-Gedung-gedung tua (kantor pos, Bank Indonesia & BNI)-alun-alun utara-museum Sonobudoyo-Mesjid Agung-Kraton Yogyakarta-Istana Taman Sari
  •  Di sekitar Yogyakarta (Kab. Magelang/Jateng): candi Borobudur & candi Mendut
  •  Di sekitar Yogyakarta (Kab. Klaten/Jateng): candi Prambanan & istana Ratu Boko
  • Pantai di Yogyakarta (Kab. Bantul): pantai Parangtritis & pantai Depok
  • Pantai di Yogyakarta (Kab. Gunung Kidul): pantai Baron, Kukup, Watu Kodok, Sepanjang, Krakal, Drini dan lain-lain.
  • Museum Affandi jalan Adi Sucipto, seberang Perpustakaan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Sabtu, 26 Januari 2013

Pengalaman Studi



Perkuliahan semester pertama program pascasarjana (PPs) UIN Yogyakarta yang saya dan teman-teman jalani akan berakhir. Untuk kelas PPI (Pemikiran Pendidikan Islam) angkatan ini (angkatan 2012) hanya terdapat satu kelas yang terdiri dari 17 mahasiswa kemudian berkurang menjadi 15 mahasiswa (2 mahasiswa pindah konsentrasi). Kelas lain, misal konsentrasi PAI memiliki tiga kelas sesuai jumlah peminat yang memilih konsentrasi tersebut. Saya beruntung memiliki teman-teman beragam yang berasal  latar belakang daerah, kampus (S1), dan kemampuan akademik yang berbeda.
Kampus tempat kami kuliah, UIN termasuk gedung pascasarjana memiliki luas 10 ha yang terdiri dari kampus timur dan kampus barat yang saling berdekatan dan dihubungkan dengan jalan bawah tanah (underpass) dan jembatan layang. Kampus dilengkapi dengan fasilitas teknologi informasi (information technology) yang canggih, termasuk jaringan internet dengan akses cepat dan layanan perpustakan dengan sistem mandiri (radio frequency identification /RFID). Kelas dilengkapi dengan LCD (proyektor) sebagai media pembelajaran termasuk papan tulis (white board) serta AC. Kursi dan meja ditata dengan baik agar memudahkan sistem perkuliahan.
Dulu saya beranggapan bahwa satu semester dilalui selama enam bulan, namun tidak demikian. Satu semester bukanlah enam bulan seperti anggapan saya. Satu semester untuk perkuliahan yang kami ikuti hanya berlangsung selama kurang lebih tiga bulan (mulai pertengahan September hingga Desember) dengan minimal 12 pertemuan. Mungkin satu semester dihitung dari proses registrasi sampai pengumuman nilai studi keluar.
Semester awal ini kami diberikan enam mata kuliah yang sudah dipaketkan (ditentukan). Mata kuliah yang diambil berdasarkan sistem kredit semster (SKS) yang telah ditentukan sampai berakhir semua perkuliahan selama empat semster (2 tahun), artinya kami tidak mengambil mata kuliah berdasarkan pilihan melainkan berdasarkan ketentuan pihak program studi (Magister Pendidikan Islam). Mata kuliah yang diambil terdiri dari mata kuliah agama dan umum yang saling terintegrasi, dengan dosen yang bergelar doktor dan beberapa dosen telah menyandang status guru besar (profesor).
 Pada semster ini kami tidak menjumpai adanya ujian tengah semester (middle test) seperti layaknya perkuliahan S1 dulu. Bahkan untuk ujian akhir (final test) ada dosen yang hanya mensyaratkan revisi makalah (paper) sebagai pengganti ujian tersebut. Beberapa mata kuliah telah selesai dan tinggal menunggu masa ujian yang akan dilaksanakan pada pertengahan Januari mendatang. Ada satu mata kuliah yang sudah melaksanakan ujian akhir.
Untuk dosen yang berhalangan hadir, diadakan kuliah pengganti di hari lain. Beberapa mata kuliah harus diadakan selama dua kali dalam seminggu untuk mengejar ketertinggalan waktu. Dalam perkuliahan maupun kegiatan luar kuliah yang diadakan di kampus, kebebasan akademik (academic freedom) sangat dijamin. Setiap civitas akademika (dosen-mahasiswa) diberi kebebasan untuk menyampaikan pendapat, kritik maupun sarannya tanpa ada halangan dari manapun. Hal yang sangat mendukung proses perkuliahan. Dosen menghargai pendapat mahasiswa begitu pun sebaliknya.
Metode perkuliahan yang diterapkan adalah dengan tatap muka (kelas) dengan metode ceramah, diskusi, penugasan, dan seminar kelas (makalah). Mahasiswa dituntut untuk lebih aktif daripada dosen yang bertugas sebagai fasilitator, motivator, dan kreator untuk menciptakan suasana pembelajarn yang kondusif. Setiap dosen memiliki karakter mengajar yang berbeda satu dengan yang lain. Ada dosen yang sangat dominan perannya dalam kelas, sehingga kami hanya mendengar ceramah dosen tersebut, walaupun dosen tersebut ahli di bidang yang diajarkannya. Ini tentu membuat kami tidak begitu leluasa dalam pembelajaran tersebut, walaupun kadang-kadang kami bisa nyantai. Namun umumnya para dosen menghargai pendapat dan usaha mahasiswa dalam seminar kelas.
Selain mengikuti perkuliahan, kegiatan luar seperti seminar, diskusi, dan lainnya juga kami ikuti. Berbagai tokoh yang hadir dalam acara-acara tersebut tidak hanya berkaliber nasional namun juga memiliki reputasi internasional. Selain pengalaman, pengetahuan dan wawasan pun juga bisa diperoleh di mana saja...

Selasa, 15 Januari 2013

Glosarium (Istilah-istilah dalam Pendidikan)



1. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan
di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia.

2. Badan Standar Nasional Pendidikan yang disingkat BSNP adalah badan
mandiri dan independen yang bertugas mengembangkan, mamantau
pelaksanaan, dan mengevaluasi standar nasional pendidikan.

3. Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi bahan
kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran yang harus
dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

4. Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi,
dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu.

5. Kerangka dasar kurikulum adalah rambu-rambu yang ditetapkan berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan untuk dijadikan pedoman dalam penyusunan kurikulum tingkat
satuan pendidikan dan silabusnya pada setiap satuan pendidikan.
6. Kurikulum tingkat satuan pendidikan adalah kurikulum operasional yang
disusun oleh dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan.
7. Peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan
potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan
jenis pendidikan tertentu.
8. Kompetensi adalah kemampuan bersikap, berpikir, dan bertindak secara
konsisten sebagai perwujudan dari pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang
dimiliki oleh peserta didik.
9. Standar Kompetensi Lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan; Standar Kompetensi Lulusan
meliputi kompetensi untuk seluruh mata pelajaran atau seluruh kelompok mata
pelajaran.
10. Standar Kompetensi Kelompok Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan
minimal peserta didik pada setiap kelompok mata pelajaran yang mencakup
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kewarganegaraan dan
kepribadian, ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika dan jasmani, olahraga
dan kesehatan.
11. Standar Kompetensi Mata Pelajaran adalah kualifikasi kemampuan minimal
peserta didik yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan
keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester
untuk mata pelajaran tertentu.
12. Standar Kompetensi adalah kualifikasi kemampuan minimal peserta didik
yang menggambarkan penguasaan sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
diharapkan dicapai pada setiap tingkat dan/atau semester; standar kompetensi
terdiri atas sejumlah kompetensi dasar sebagai acuan baku yang harus dicapai
dan berlaku secara nasional.
13. Kompetensi Dasar merupakan sejumlah kemampuan yang harus dimiliki
peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan untuk menyusun
indikator kompetensi.
14. Beban belajar dirumuskan dalam bentuk satuan waktu yang dibutuhkan oleh
peserta didik untuk mengikuti program pembelajaran melalui sistem tatap
muka, penugasan terstruktur, dan kegiatan mandiri tidak terstruktur untuk
mencapai standar kompetensi lulusan serta kemampuan lainnya dengan
memperhatikan tingkat perkembangan peserta didik.
15. Kegiatan tatap muka adalah kegiatan pembelajaran yang berupa proses
interaksi antara peserta didik, materi pembelajaran, pendidik dan lingkungan.
16. Penugasan terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa pendalaman
materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh pendidik untuk
menunjang pencapaian tingkat kompetensi dan atau kemampuan lainnya pada
kegiatan tatap muka. Waktu penyelesaian penugasan terstruktur ditentukan
oleh pendidik. Penugasan terstruktur termasuk kegiatan perbaikan, pengayaan,
dan percepatan
17. Kegiatan mandiri tidak terstruktur adalah kegiatan pembelajaran yang berupa
pendalaman materi pembelajaran oleh peserta didik yang didesain oleh
pendidik untuk menunjang pencapaian tingkat kompetensi mata pelajaran atau
lintas mata pelajaran atau kemampuan lainnya yang waktu penyelesaiannya
diatur sendiri oleh peserta didik.
18. Sistem Paket adalah sistem penyelenggaraan program pendidikan yang peserta
didiknya diwajibkan mengikuti seluruh program pembelajaran dan beban
belajar yang sudah ditetapkan untuk setiap kelas sesuai dengan struktur
kurikulum yang berlaku pada satuan pendidikan yang dimaksud.
19. Sistem Kredit Semester (SKS) adalah sistem penyelenggaraan program
pendidikan yang peserta didiknya menentukan sendiri beban belajar dan
matapelajaran-matapelajaran yang diikutinya setiap semester pada satuan
pendidikan yang dimaksud.
20. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran
peserta didik selama satu tahun ajaran. Kalender pendidikan mencakup
permulaan tahun ajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif
dan hari libur.
21. Permulaan tahun ajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
22. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk
setiap tahun ajaran pada setiap satuan pendidikan.
23. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh matapelajaran termasuk
muatan lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan
24. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur
dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum (termasuk hari-hari besar
nasional), dan hari libur khusus.
25. Struktur kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus
ditempuh oleh peserta didik pada satuan pendidikan dalam kegiatan
pembelajaran. Susunan mata pelajaran tersebut terbagi dalam lima kelompok
yaitu kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia; kewarganegaraan
dan kepribadian; ilmu pengetahuan dan teknologi, estetika; jasmani, olahraga
dan kesehatan.

Source: Permendiknas No. 22 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar & Menengah)

Minggu, 13 Januari 2013

Strategi Belajar di Perguruan Tinggi

Perguruan tinggi merupakan kelanjutan studi setelah SMA/MA. Banyak hal yang berbeda yang dijumpai di perguruan tinggi (PT). Kedisiplinan, kemandirian & suasana lingkungan yang berbeda dengan masa sekolah menjadi hal yang lumrah ketika seseorang belajar di PT.. Di PT seorang mahasiswa tidak dituntut dengan aturan ketat seperti masa sekolah melainkan kesadaran dirilah yang menjadi pemandu melangkah dalam kaitannya dengan aktivifas kampus.

Suasana belajar di PT memang berbeda dengan di sekolah. Di kampus seseorang dituntut untuk mandiri dalam belajar, walaupun kegiatan kelompok juga diberikan. Belajar di PT memerlukan strategi agar tujuan yang ingin dicapai bisa terwujud. Mujiburrahman (dosen IAIN Antasari Banjarmasin, alumni McGill University Kanada & Universiteit Utrecht Belanda) dalam bukunya Berbagi Pengalaman dari IAIN hingga Negeri Kincir Angin mengemukakan 5 (lima) aktifitas atau startegi belajar di PT. Pertama, mengikuti kuliah. Kuliah merupakan tugas utama seorang mahasiswa. Kehadiran dalam mengikuti kuliah menjadi salah satu syarat seseorang untuk berhasil dalam belajar. Ada standar tertentu mengenai kehadiran dalam kuliah, misalnya 75 % kehadiran dsb. Kedua, mengerjakan tugas. Belajar di kampus tidak hanya menghadiri kuliah atau sekedar mengisi daftar hadir. Seorang mahasiswa tidak akan terlepas dari tugas yang diberikan oleh dosen dengan beragam bentuknya. Mahasiswa dituntut untuk mengerjakan tugas yang dibebankan kepadanya dengan baik. 

Ketiga, membaca. Dalam mengerjakan tugas, membaca adalah pintu seseorang dalam mengerjakan tugas. Bahan tertulis dalam buku, jurnal dsb meniscayakan seorang mahasiswa untuk memahaminya yaitu melalui proses membaca. Tiap orang mempunyai cara tersendiri dalam membaca. Keempat, diskusi. Diskusi merupakan metode yang sering dan paling efektif dalam pembelajaran di PT. Hampir semua kegiatan pembelajaran di kelas tidak terlepas dari diskusi, di samping metode lain. Diskusi melibatkan peran aktif mahasiswa untuk berpartisipasi selain peran seorang dosen sebagai fasilitator. Diskusi tidak hanya dilakukan di kelas tetapi bisa juga di luar aktifitas perkuliahan. 
Kelima, berorganisasi. Walaupun berorganisasi tidak diwajibkan bagi mahasiswa, namun manfaat berorganisasi tidak bisa disepelekan. Melalui organisasi seseorang berlatih manajemen, kedisiplinan, kemandirian, bersosialisasi dan sebagainya. Pun demikian, apabila seseorang terlalu sibuk berorganisasi & melupakan tugasnya sebagai mahasiswa, hal ini tentu dapat berakibat pada terganggunya kegiatan kuliah dsb. Oleh karena itu, seseorang perlu cermat dalam berorganisasi. Untuk seseorang yang sedang menempuh studi lanjut yakni pascasarjana (magister & doktor), porsi dalam berorganisasi dapat dikurangi bahkan dieliminasi agar fokusnya terhadap perkuliahan & aktifitas penelitian tidak terabaikan.

6 (enam) strategi belajar di PT, yaitu:
1. mengikuti kuliah,
2. mengerjakan tugas,
3. membaca, 
4. diskusi,
5. berorganisasi, dan
6. menulis (tambahan dari penulis).

Semoga bermanfaat....


Followers

Sponsor

Flag Counter
 

Pemikir Muda | Copyright © 2011
Designed by Rinda's Templates | Picture by Wanpagu
Template by Blogger Platform