Pare,
kota kecil yang menjadi salah satu kecamatan di Kabupaten Kediri, memiliki daya
tarik tersendiri bagi para pelajar, mahasiswa atau siapapun yang ingin belajar
bahasa, terutama bahasa Inggris. Popularitas Pare begitu terkenal karena di
sana berdiri puluhan lembaga kursus bahasa dengan biaya murah serta biaya hidup
yang juga relatif murah. Beberapa kali stasiun TV nasional meliput tentang Pare
yang dikenal sebagai kampung Inggris. Walaupun istilah kampung Inggris masih
tidak tepat digunakan karena tidak semua warga atau siswanya menggunakan bahasa
Inggris dalam pergaulan sehari-hari. Penggunaan bahasa Inggris hanya dilakukan
di kelas speaking, di camp (semacam kos dengan English area yang
dilengkapi aturan berbahasa Inggris bagi penghuni yang tinggal di dalamnya)
atau di luar kegiatan kelas yang dilakukan oleh siswa-siswa yang ingin
mempraktekkan bahasa Inggrisnya.
Pare
adalah contoh keberhasilan dalam mengelola dan menjalankan lembaga pendidikan
nonformal dengan konsep murah namun dapat menjanjikan kualitas pendidikan yang
cukup memadai bahkan bagus. Salah satu pelajaran dan memiliki banyak peminat
adalah bahasa Inggris. Puluhan lembaga kursus bahasa yang tersebar di Pare
berada di desa Tulungrejo dan Pelem. Kedua desa ini menjadi pusat kursus bahasa
yang ada di kota kecil, Pare.
Lembaga
kursus biasanya hanya mempunyai satu subjek kursus, misalnya kursus bahasa
Inggris saja atau kursus bahasa Arab. Jarang sekali lembaga kursus memiliki dua
atau lebih subjek kursus, misalnya kursus bahasa Inggris dan kursus bahasa
Arab. Kursus bahasa Inggris yang tersebar lebih mendominasi di Pare
dibandingkan dengan lembaga kursus bahasa asing lainnya. Selain bahasa Inggris,
juga terdapat kursus bahasa Arab, Mandarin, Jepang, Korea, Prancis, Spanyol,
kursus komputer, kursus Aritmatika, dan sebagainya.
Lembaga
kursus tersebut dikelola oleh perorangan atau swasta, tidak ada lembaga kursus
yang dikelola oleh pemerintah. Puluhan lembaga kursus yang berdiri berdasarkan
inisiatif perorangan atau kumpulan orang. Beberapa orang atau siswa yang telah
lama belajar bahasa di Pare akan mendirikan lembaga kursusan baru atau menjadi
pengajar (tutor) di kursusan yang pernah ia ambil atau di kursusan lain.
Dalam
perekrutan tenaga pengajar tidak ada standar baku yang digunakan dan tidak ada
kualifikasi akademik yang menjadi syarat, umumnya perekrutan berdasarkan
kemampuan (skill), namun ada yang berdasarkan kedekatan personal dan
kemampuannya, ada juga yang telah lama menjadi tutor kemudian diangkat menjadi
pengajar.
Semakin
lama perkembangan lembaga kursus semakin bertambah dan berkembang, namun ada
juga lembaga yang tutup karena sepi peminat. Persaingan antar lembaga kursus di
Pare berlangsung sehat dan positif, bahkan tidak nampak adanya persaingan.
Masing-masing lembaga berupaya untuk menawarkan program-programnya dengan baik
tanpa khawatir dengan lembaga kursus lain. Hal inilah yang menjadi salah satu
faktor yang mempengaruhi perkembangan lembaga kursus di Pare yang semakin tahun
semakin banyak peminatnya, yang datang dari berbagai daerah di Indonesia.
Kualitas adalah salah satu keunggulan yang ditawarkan melalui program-program
belajar. Lembaga yang memiliki program dan kualitas bagus akan memiliki banyak
peminat. Sementara yang kurang bermutu atau karena faktor lain akan sepi peminat
yang tertarik.
Ada
beberapa istilah atau sebutan yang digunakan dan populer di Pare. Untuk
pengajar biasanya disebut tutor, kecuali di lembaga Kresna, tutor bukanlah
seorang pengajar (teacher) melainkan hanya pembimbing di program Planet
English (program grammar ditambah speaking yang berlangsung
selama 2 bulan), sementara di lembaga kursus lain tutor bisa disamakan dengan
pengajar (teacher). Selalin itu ada suatu panggilan populer kepada
seseorang atau siswa yang belajar di kursusan bahasa Inggris, untuk laki-laki
digunakan sebutan mister, sedangkan untuk perempuan dipakai sebutan miss.
Kedua sebutan tersebut digunakan untuk kalangan dewasa maupun muda yang sedang
kursus bahasa Inggris. Bahkan kedua sebutan tersebut juga digunakan untuk
memanggil seorang pengajar atau tutor, ditambah sebutan lain yaitu sir.
Jarang sekali digunakan sebutan pak atau bapak dan ibu.
Dalam
kegiatan pembelajaran durasi waktu yang digunakan biasanya 1,5 jam perprogram
dalam sehari. Dalam seminggu pembelajarn diadakan selama lima atau enam hari
yaitu mulai hari Senin hingga Jumat atau Sabtu. Dalam sebulan akan diadakan dua
kali pendaftaran yaitu antara tanggal 10 dan 25 setiap bulan. Beberapa kursusan
juga mengadakan jam tambahan dalam bentuk study club yang berlangsung
pada sore atau malam hari. Biaya kursus perprogram berkisar antara Rp 30.000
sampai Rp 200.000 sesuai dengan lembaga kursus yang menawarkan program. Program-program
yang ditawarkan ada yang berlangsung selama satu minggu, dua minggu, satu bulan,
dua bulan, tiga bulan, bahkan enam bulan.
Tidak
aturan atau tata tertib ketat yang diberlakukan dalam pembelajaran. Apabila ada
siswa yang datang terlambat atau tidak hadir dalam beberapa hari, tidak ada
sangsi yang diterapkan. Tentu yang merugi di sini adalah siswa itu sendir
karena telah membayar. Tempat atau kelas belajar yang digunakan sederhana
sekali baik di dalam maupun luar ruangan.
Di
akhir program akan diadakan ujian (test) untuk mengukur pencapaian siswa
dalam mengikuti program. Ujian diadakan dalam bentuk tertulis untuk program grammar,
dan TOEFL. Sementara speaking, ujian dalam bentuk lisan. Yang lulus atau
berhasil akan mendapatkan sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga kursus.
Untuk siswa yang tidak lulus masih diberi kesempatan untuk mengulang dalam
beberapa hari atau pekan berikutnya.
Berikut
ini beberapa lembaga kursus bahasa Inggris yang memiliki program bagus dan
memiliki banyak peminat. Lembaga yang disebutkan di bawah ini hanya berdasarkan
pengamatan saya (untuk Elfast dan Kresna, saya pernah mengikuti
program-programnya) tanpa ada maksud menyepelekan lembaga lain.
1.
Basic English Course (BEC)
2.
Elfast
3.
Kresna English Language Institute
4.
Mahesa Institute
5.
The Daffodils
6.
Smart ILC
7. dll.
Masih banyak lembaga lain yang hadir dan bertahan di
tengah menjamurnya lembaga kursus bahasa. Kehadiran lembaga kursus bahasa turut
memberi dampak positif bagi perekonomian warga setempat. Penyediaan kos/camp,
penyewaan sepeda, warung, rumah makan, dan cafe, warnet, dan sebagainya,
semakin berkembang dan memberikan kontribusi nyata bagi kehidupan dan
kesejahteraan masyarakat.Di tengah mahalnya biaya belajar bahasa di lembaga-lembaga kursus di luar konteks Pare, belajar bahasa di Pare bisa menjadi alternatif.
Hard Rock Hotel & Casino - Mapyro
BalasHapusHard 통영 출장안마 Rock Hotel & Casino · 양주 출장마사지 Hard 계룡 출장안마 Rock Hotel & Casino · Hard Rock Hotel & Casino · Hard 통영 출장샵 Rock 부산광역 출장마사지 Hotel & Casino · Hard Rock Hotel & Casino